Friday, April 27, 2007

Perasaan & Katarsis

Feeling, nothing more than feeling..,tying to forget... Lirik lagu lama yang terkadang masih terngiang. Memang, sulit untuk melupakan hal-hal tertentu yang menyangkut perasaan. Rasa gembira yang amat sangat atau pengharapan ataupun ketika keduanya berpaling menjadi kekesalan atau bahkan kesedihan mendalam sekalipun menjadi tak terlupakan. Sekalipun berhasil memendamnya, sentilan kecil yang kembali menimbulkannya kepermukaan mampu menguras perasaan yang sama.
Namun, pakem ini tidak berlaku bagi seorang rekan saya. Kegagalan koneksi internet telah menghapus pesan elektronik yang hendak dikirimkannya pada rekan lain terhapus begitu saja. Padahal surat elektronik itu ditulisnya dari hati selama dua jam! Betapa kesalnya dia. Mungkin hal ini bukanlah masalah besar bagi orang lain. Namun, tidak demikian bagi individu yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya seperti rekan saya ini.
Perasaan yang dipendam dapat meledak sewaktu-waktu. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan katarsis. Katarsis ini dapat bermacam-macam rupanya. Mulai dari sekedar bercerita, menulis diary, tertawa keras, memeluk seseorang, memukul atau meninju sesuatu, pergi meninggalkan lokasi, bahkan sampai melakukan tindak kekerasan tertentu. Dengan melakukan katarsis, perasaan dapat tersalurkan dan emosi dapat kembali stabil. Dengan demikian individu yang bersangkutan dapat berpikir lebih tenang dan melanjutkan harinya.
Jika katarsis tertunda berbagai macam hal dapat terjadi. Sebagian individu yang tidak mampu sepenuhnya mengontrol perasaan bisa jadi tertekan. Efeknya pun bisa jadi panjang. Kini tinggal bagaimana kita memilih cara untuk katarsis.

No comments: