Tuesday, October 23, 2007

Individualitas vs keadilan

Lama tidak meng-up date, seorang teman mulai mengejek hehehe...

Well, mengingat kejadian hampir sebulan yang lalu.
Setiap orang iciptakan dengan keunikan masing-masing. tidak ada rumus baku yang dapat menampung semua kebutuhan setiap orang jangankan setiap orang, setiap anggota komunitas tentu pantas untuk diperlakukan berbeda, sesuai dengan kebutuhannya. Apa lantas itu berarti ketidakadilan? Dalam kasus tertentu tentu saja tidak.
Kasus yang hendak saya bahas pada kesempatan ini lebih pada pemberian hukuman. Saya setuju dengan teori behavioral bahwa interaksi dengan lingkungan dapat membentuk suatu perilaku individu. Hukuman ataupun komentar kecil yang ditujukan pada individu oleh individu lain dapat berbeda efeknya. Sebagai contoh, peristiwa menjatuhkan barang. Individu A dapat dengan tak pedulinya melengos pergi begitu saja dan baru bersedia membereskan barang tersebut setelah seluruh ruangan memaki-maki. Individu B, hanya dengan reaksi spontan orang-orang menengok padanya setelah mendengar bunyi jatuh barang tersebut sudah merasa amat malu hingga ingin menghilang dari dunia detik itu juga.
Untuk individu tipe A tentu perlu campur tangan lingkungan untuk membantunya berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Bagi individu B yang memiliki tingkat kesadaran diri (awareness) yang tinggi, ia tidak memerlukan teguran dalam bentuk apapun dari orang lain. Reaksi spontan menengok atau tersenyum tanpa kata sudah cukup menjadi peringatan baginya. Jika lingkungan bereaksi lebih dari itu, memarahinya atau bahkan menghukumnya, ia akan merasa sangat kesal karena sesungguhnya ia tidak membutuhkan peringatan keras semacam itu.
Singkatnya, ada waktunya untuk memperlakukan individu secara berbeda, sesuai dengan individualitasnya masing-masing.